KEWENANGAN DAN KEADILAN ALLAH
KEWENANGAN DAN KEADILAN ALLAH-Maha Wenang dan Maha Adil adalah sifat Allah. Allah itu Maha Berkehendak, apakah mau menciptakan sesuatu ataukah tidak. Apakah Allah akan memberikan nikmat ataukah tidak pada mahluknya semuanya adalah atas kehendak Allah Subhanahu Wata’ala. Jadi jangan heran ketika ada dua warung berjejer, satunya laris satunya biasa saja, itu adalah bentuk keadilan Allah. Seorang ahli maksiat yang mempunyai hati baik meninggal ketika saat mengikuti kumpulan yang berdzikir dan meninggal saat asyik melafatkan lailaha illallah, sehingga Allah mengampuninya.
abu hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda suatu ketika ada seorang laki laki berjalan di sebuah jalan yang merasa sangat haus kemudian laki laki tersebut menemukan sumur, lalu turun lalu diminum, setelah selesai lalu naik keluar, ketika sudah sampai di bibir sumur laki laki tersebut melihat anjing yang juga kehausan, maka dia berkata anjing ini benar benar merasakan kehausan sebagaimana saya merasakan haus tadi laki laki itu kemudian turun ke sumur dan mengisi sepatunya dengan air sambil bawa sepatunya itu dengan digigit sehingga sampai ke atas dan memberikan airnya ke anjing itu , dan maka Allah berterima kasih dan mengampuni dosa laki laki itu,
para sahabat bertanya ya Rasulullah apakah menolong binatang itu adalah pahala..? maka Rasulullah menjawab, dalam setiap menolong mahluk adalah mendapatkan pahalq, Mutafaqqun alaih. Imam Buhori meriwayatkan hadis yang sama dengan memberikan tambahan di akhir dan Allah memasukkanya ke surga,
dalam hadits yang lain disebutkan orangnya bukan laki laki tetapi perempuan pezina dari bani israel yang melihat anjing yang berputar² di pinggir sumur yang hampir mati karena dia kehausan lalu orang tersebut mengambilkan air untuk anjing tersebut .
Kita sudah sampai pada sepertiga akhir di bulan Ramadhan. Sepertiga terakhir adalah waktu yang paling berat dalam bulan Ramadhan, karena merupakan penetapan apakah kita akan lulus di pelatihan bulan Ramadhan ini ataukah tidak. Indikatornya adalah apakah perilaku kita sama seperti para ulama yang begitu sedih karena ditinggalkan oleh Ramadhan yang dipenuhi dengan rahmat dan ampunan Allah. Apabila kita merasa sedih akan ditinggalkan oleh bulan Ramadhan yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah, maka itu menjadi salah satu pertanda bahwa kita lulus dalam pelatihan di bulan Ramadhan.
Sumber : Kitab Aqidatul Awam.
Posting Komentar untuk "KEWENANGAN DAN KEADILAN ALLAH"