Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAHAYA MEMBUKA AIB


BAHAYA MEMBUKA AIB-Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda “Tidak ada seorang hambapun yang menutupi kejelekannya seorang hamba lainnya di dunia kecuali akan ditutupi kejelekannya oleh Allah pada hari kiamat” (HR: Muslim) 

Keterangan 

Seseorang yang menutupi kejelekan/aib orang lain maka Allah akan menutupi kejelekannya nanti di hari kiamat. Ketika mengungkap aib/kejelekan berarti membuka kekurangan orang lain, sebaliknya ketika kita menutupi aib orang lain berarti merahasiakan/menutupi kekurangan orang lain. Aib seseorang yang terbuka bisa menyebabkan munculnya bahaya bagi dirinya, baik secara fisik ataupun mental. Orang yang menutupi aib orang lain berarti menyelamatkan orang lain dan termasuk orang yang baik. Terhadap orang yang sudah meninggal maka sebaiknya bicarakan baik-baiknya saja. 

Setiap orang mempunyai aib. Rasulullah bersabda “Seluruh bani Adam/manusia pasti mempunyai salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah bertaubat kepada Allah”. Yang perlu kita lakukan adalah sebisa mungkin menutupi aib orang lain. Orang yang bisa menutupi aib orang lain mendapatkan pahala yang besar dari Allah, dan nanti di akhirat akan ditutupi juga aibnya. 

Ketika sudah melakukan kesalahan, maka hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah bertaubat, istighfar meminta ampun kepada Allah. Islam mempunyai ajaran yang sangat luhur. Islam menganjurkan untuk menutupi aib orang lain. 

Tidak semua kesalahan harus disembunyikan, ada beberapa hal di mana boleh membuka aib seseorang, sejauh tidak memfitnah seseorang. Berikut ini adalah beberapa contoh aib yang boleh dibuka. 

1. Seorang yang tidak amanah akan ditunjuk menjadi bendahara masjid. Maka yang mengetahui membuka aibnya dengan cara yang baik, misalnya langsung menyampaikan kepada ketua takmir bahwa orang yang akan dipilih sebagai bendahara adalah orang yang tidak amanah, demi menyelamatkan uang masjid. 

2. Seorang yang tidak baik melamar anak perempuan solehah. Maka orang yang mengerti boleh menyampaikan kepada orangtua anak perempuan tersebut bahwa laki-laki yang melamar bukan orang baik, demi menyelamatkan mereka dari bahaya. 

3. Memberikan kesaksian di pengadilan. Jika ada orang berbuat tidak benar dan kita dijadikan saksi, maka wajib menyampaikan apa yang kita ketahui apa adanya. 

4. Menyampaikan kesalahan penipu yang suka menipu agar tidak menjadi korban penipuannya, sehingga tidak semakin banyak korban. 

5. Calon pejabat publik yang tidak baik boleh diungkap aibnya agar tidak dipilih menjadi pejabat publik, demi keselamatan suatu bangsa.

Sebentar lagi kita akan berpisah dengan Ramadhan. Yang perlu kita lakukan adalah sempurnakanlah Ramadhan sampai 1 bulan, setelah itu bertakbirlah menyambut harapan raya. 


Kitab RIYADUS SHOLIHIN, 

Pengarang IMAM NAWAWI.

Posting Komentar untuk "BAHAYA MEMBUKA AIB"