Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAHAYA SUKA TIDUR, ISTIRAHAT DAN MAKAN


BAHAYA SUKA TIDUR, ISTIRAHAT DAN MAKAN -

Pengasuh Prof. Roibin, M.Hi

Ada 3 perbuatan yang mewariskan kepada kita sehingga mempunyai hati yang keras. 

1. Suka tidur. Kita memang membutuhkan tidur pada saat mengantuk, tetapi jangan terus menerus tidur. Orang yang suka tidur akan kesulitan merasakan kenikmatan dalam tidur sehingga tidak mampu mengingat siapa yang memberikan tidur yang begitu nikmat tersebut. Sebelum tidur maka berwudhulah dulu agar di jaga malaikat. Saat tidur berbaringlah dengan miring ke kanan, sehingga posisi jantung berada di atas, kepala berada di utara dan kaki di selatan sehingga secara langsung menghadap ke kiblat. Berdoalah sebelum tidur Bismikallahumma ahya wa ammut  (Dengan menyebut namamu yang telah menghidupkan dan mematikan kami). Setelah bangun kita berdoa bangun tidur alhamdulillahilladzi ahyana ba’dama amatana wailaihin nuzur (terima kasih ya Allah setelah Engkau menghidupkan lagi dari kematian).

Dokter Arthur dari British University, kepala jurusan elektronik, melakukan penelitian tentang ruh. Selama 6 tahun di mana orang yang naza’ menjelang kematian didatangi dan direkam, saat itu ada sesuatu abstrak yang keluar dan jika tidak masuk lagi ke dalam tubuh orang tersebut maka orang tersebut dipastikan meninggal. Beliau juga meneliti orang yang tidur lelap, ternyata saat mulai tidur ada sesuatu yang abstrak keluar dari tubuhnya dan ketika bangun sesuatu abstrak tersebut kembali ke tubuhnya. Berdasarkan penelitian tersebut Dokter Arthur menyimpulkan bahwa tidur adalah sebuah simulasi dari kematian. Kesimpulan tersebut membuktikan kebenaran Al-Qur'an sehingga masuk Islam. Allah berfirman yang artinya “Allah mengangkat ruh 2 kali, pertama adalah mengangkat ruh saat orang tersebut meninggal, Allah menahan ruh orang yang ditetapkan kematiannya untuk dimasukkan ke alam barzah, kedua adalah Allah mengangkat ruh yang sedang tidur kemudian dikembalikan lagi saat terbangun”. Orang mati suri sejatinya sama seperti orang tidur, di mana ruhnya ditahan oleh Allah tetapi dalam jangka waktu lebih lama sehingga organ tubuhnya menjadi terhenti dan seolah secara biologis mati. 

2. Suka Istirahat. Orang yang suka istirahat akan membuat dirinya beranggapan istirahat itu adalah sesuatu yang biasa dan tidak ada kenikmatan di dalamnya. Akibatnya dia tidak mampu merasakan kenikmatan yang Allah berikan lewat istirahat. 

3. Suka makan. Orang yang suka makan akan beranggapan bahwa makan adalah rutinitas yang harus dilakukan agar badan tetap sehat. Makan dianggap hanya sebagai sebuah tuntutan agar badan menjadi sehat dan bisa beraktivitas. Akibatnya orang yang suka makan tidak mampu merasasakan nikmatnya makan sehingga tidak mampu merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah lewat makan

Orang yang menahan lapar dan haus dalam berpuasa merupakan puasa jasmani tingkat dasar sehingga akan mampu merasakan nikmatnya makan. Puasa mental adalah puasa kelas menengah yang membuat kita menjaga diri dari perbuatan tidak berguna seperti ghibah, namimah dan lain-lain. Orang menahan diri untuk tidak tidur demi melakukan ibadah adalah bentuk dari puasa yang tertinggi karena dengan menahan tidur untuk beribadah kita bisa memahami betapa nikmatnya tidur tersebut. Oleh karena itu Islam memerintahkan untuk menahan/mengendalikan makan, minum, bergunjing ataupun tidur agar menjadi orang-orang yang bertakwa.


Diisi oleh Pengasuh Top dari UIN Malang: KH Dr. Chamzawi, KH Dr. Isroqunnajah, Prof. Roibin, Ustadz Dr Syamsul Arifin, Ustadz Dr Syuhada, Ustadz Dr Mustofa Bisri, Ustadz Dr Saiful Mustofa, Gus Najib, Ustadz Alimuddin, KH Dr. Sutaman, Ustadz Zainal Arifin dan lain-lain 


Posting Komentar untuk "BAHAYA SUKA TIDUR, ISTIRAHAT DAN MAKAN"